Apdetnews.com,Indramayu - Gerakan Musim Tanam 2023/2024 dicanangkan langsung oleh Bupati Indramayu dan Bank Indonesia Perwakilan Cirebon gerakan Serentak ini diharapkan bisa meningkatkan produksi padi untuk menekan inflasi daerah,Jumat (22/12/23).
Gerakan Serentak Musim Tanam daerah Indramayu pengolahan tanah serta tanam padi yang dipusatkan di Desa Karangkerta Kecamatan Tukdana.
Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina menjelaskan, musim tanam (rendeng) tahun 2023/2024 disambut gembira oleh para petani, Karena hal tersebut merupakan awal perjuangan para petani untuk menjalankan amanat nasional bahwa Kabupaten Indramayu sebagai lumbung padi nasional dan sekaligus menyukseskan program ketahanan pangan daerah.
Pada tahun 2023 ini jumlah produksi pertanian di Kabupaten Indramayu sempat terganggu karena adanya
el-nino sehingga ada beberapa daerah yang gagal panen dan tidak ditanami akibat kekeringan air.
Namun pada musim tanam (rendeng) semua pihak bisa menggenjot dan memaksimalkan luas lahan yang ada sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.
Pada kesempatan itu Bupati menghimbau kepada para petani di Kabupaten Indramayu untuk bisa mentaati jadwal tanam tahun 2023/2024 yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kemudian agar menggunakan bibit unggul berjenis genjah, serta melakukan tata guna air secara baik dan benar, menggunakan pupuk bersubsidi sesuai dengan dosis yang berimbang.
Bupati juga mengingatkan bahwa pupuk bersubsidi bukan barang dagangan tetapi barang yang harus disalurkan kepada Petani.
Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk urea sebesar Rp 225.000,-/kuintal, untuk pupuk NPK Berjenis (Phonska) sekitar memiliki harga Rp 230.000,-/kuintal.
Selanjutnya kepada para kios, penyaluran pupuk bersubsidi tidak boleh dipaketkan dengan saprodi lainnya.
Penebusan pupuk bersubsidi di samping mempergunakan Kartu Tani boleh juga menggunakan KTP dengan syarat terdaftar dalam RDKK.
“Saya tegaskan, bahwa penyaluran pupuk bersubsidi tidak boleh melebihi HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika ada laporan masih di atas HET, maka siap diambil tindakan tegas. Mari kita sambut musim tanam ini dengan riang gembira agar terwujud Indramayu Bermartabat,” tegas Nina
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Cirebon Hestu Wibowo mengatakan, sektor pangan merupakan penyumbang inflasi terbesar dibandingkan sektor lainnya oleh karenanya sektor pangan harus mendapatkan perhatian kusus dan intervensi yang lebih maksimal.
Pada sektor pangan, selain beras komoditi lain yang harus mendapatkan perhatian yakni cabai, bawang, serta hortikultura lainnya.
“Dengan gerakan serentak musim tanam yang dipimpin Bupati Indramayu ini diharapkan terdapat aneka produk pertanian lainnya. Masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan kosong untuk ditanami aneka sayuran yang mudah pemeliharaannya,” kata Hestu.
Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto mengatakan, dengan gerakan serentak ini merupakan semangat baru bagi petani di Kabupaten Indramayu dalam mengolah lahan sawahnya.
Kehadiran Bupati Indramayu menjadi support bagi para petani di Indramayu dalam menyambut musim tanam 2023/2024.
“Dengan gerakan ini kita berharap produktivitas padi di Kabupaten Indramayu terus meningkat setiap musim tanam sehingga meningkatkan kesejahteraan para petani,” kata Sugeng.
Pada kesempatan itu diserahkan pula berbagai bantuan kepada kelompok tani di Kabupaten Indramayu seperti alinstan, bibit, dan lainnya.
Dihadiri juga oleh seluruh kepala perangkat daerah, camat, kuwu, gapoktan, KWT, masyarakat Desa Karangkerta.(Red)